Menu

Cara Tayamum

Cara Tayamum

Cara Tayamum, berikut penjelasan mengenai cara tayamum dari Syaikh As- sa’di dalam Manhajus Salikin :

mediaumroh.com/alhijaz-indowisata
mediaumroh.com/alhijaz-indowisata

membaca Bismillah, kemudian menepuk debu degan telapak tangan satu kali,lalu mengusap seluruh muka dan seluruh telapak tangan.Jika menepuk dua kali tidaklah mesalah.

Dalil Cara Tayamum

وَإنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أو على سَفَرٍ أو جَاءَ أحَدٌ مِنْكُمْ من الغَائطِ أو لامَسْتُم النِّسَاءَ فلمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدَاً طَيِّبَاً فَامْسَحُوا بِوجُوهِكُمْ وَأيْديكمْ إنَّ اللَّهَ كَانَ عَفوَّاً غَفورَاً

“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,kemudian kamu tidak mendapat air,maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik(suci); usaplah mukamu dan tanganmu,sesunggguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”(QS.An-Nisa ’43)

فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدَاً طَيِّبَاً فَامْسَحُوا بِوجُوهِكمْ وَأيديكمْ منه

“Lalu kamu tidak memperoleh air,maka bertayamumlah dengan tanah yang baik(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”(QS>Al-Maidah’6)

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ إِنِّى أَجْنَبْتُ فَلَمْ أُصِبِ الْمَاءَ . فَقَالَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَمَا تَذْكُرُ أَنَّا كُنَّا فِى سَفَرٍ أَنَا وَأَنْتَ فَأَمَّا أَنْتَ فَلَمْ تُصَلِّ ، وَأَمَّا أَنَا فَتَمَعَّكْتُ فَصَلَّيْتُ ، فَذَكَرْتُ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ هَكَذَا » . فَضَرَبَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِكَفَّيْهِ الأَرْضَ ، وَنَفَخَ فِيهِمَا ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ

Ada seorang mendatangi ‘Umar bin Al-Khatthab, ia berkata “Aku junub dan tidak bisa menggunakan air” Ammar bin Yasir lalu berkata pada ‘Umar bin Al Khatthab mengenai kejadian ia dahulu,”Aku dahulu berada dalam safar. Aku dan Engkau sama-sama tidak boleh shalat,Adapun aku kalai tu mengguling-gulingkan badanku ketanah,lalu aku shalat.Akupun menyebutkan tindakanku tadi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda “Cukup Bagimu melakukan seperti ini”,Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dengan menepuk kedua telapak tangannya ketanah,lalu beliau tiup kedua telapak tersebut,kemudian beliau mengusap wajah dan kedua telapak tangannya ketanah, lalu beliau tiup kedua telapak tersebut kemudian  beliau mengusap wajah dan kedua telapak tangannya (GR.Bukhari no.338 dan Muslim no 368)

Dalam riwayat Muslim disebutkan :

ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ الأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى الْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ

“Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menepuk kedua telapak tangannya ke tanah dengan sekali tepukan,kemudian beliau usap tangan kiri atas tangan kanan, lalu beliau usap punggung kedua telapak tangannya dan mengusap wajahnya

Namun dalam riwayat Muslim ini didahulukan mengusap punggung telepak tangan, lalu wajah ini menunjukkan bahwa urutan antara wajah dan kedua telapak tangan tidak dipersyaratkan mesti berurutan.

Hadist ‘Ammar diatas menunjukkan tayamum cukup sekali tepukan untuk wajah dan telapak tangan.Jadi kutrang tepat dilakukan dengan cara satu tepukan untuk wajah dan satu tepukan untuk telapak tangan hingga siku.

Mengapa dinyatakan kurang tepat :

  1. Hadist yang membicarakan dua kali tepukan dan mengusap  tangan hingga siku berasal dari hadist yang dha’if, tidak ada hadist yang marfu’ sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
  2. Dalam ayat dan Hadist hanya dimutlakkan telapak tangan, sehingga tidak mencakup bagian telapak hingga siku.Ibnu ‘Abbas berdalil bahwa bagian tangan yang dipotong bagi pencuri adalah hanya telapak tangan.Beliau berdalil dengan ayat tayamum (Lihat Shahih Fiqh As-Sunnah, 1:203)

Baca Juga : Paket Umroh Alhijaz Indowisata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *